Hikmah Kematian untuk Kita yang Masih Hidup - Ustadz Adi Hidayat


Nabi pernah menyampaikan dalam satu hadist :

Jika ada yang meninggal, viralkan kebaikan – kebaikannya.

Tidak ada manusia sempurna, pasti semua orang pernah salah. Kalau orang sudah meninggal, berhenti aktifitas dia, sehingga potensi salahnya sudah tidak ada lagi. Yang patut dikenang sholehnya, jadi kalau ada orang hidup membincangkan salah orang yang meninggal, sebetulnya yang hidup itu tidak aman. Karena yang masih punya potensi salah itu yang hidup, yang meninggal sudah tidak ada.

Kesan yang bagus yang dibaca adalah cari potensi sholehnya lalu viralkan itu. Saat kita memviralkan kebaikan orang yang telah wafat. Maka dari apa yang kita kerjakan kita dapat pahala, dari apa yang orang kerjakan dari kebaikan itu menjadi Cahaya orang yang wafat dialam kuburnya.

QS.Al-Mulk:2

ࣙالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ ۝٢

alladzî khalaqal-mauta wal-ḫayâta liyabluwakum ayyukum aḫsanu ‘amalâ, wa huwal-‘azîzul-ghafûr

Yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.


Ketika ada orang mendahului kita dalam kematian, untuk menguji anda yang masih hidup. Jadi selalu menjadi cermin kesholehan yang wafat itu.

Kata al-qur’an jadikan cermin kesholehan untuk melihat, membandingkan pada diri kita untuk meningkatkan kebaikan kita. Jangan – jangan dia pulang itu karena memang bekalnya sudah baik.

Jadi kalau ada meninggalkan kita, bisa siapapun dia, coba lihat kebaikannya, mungkin disajikan dihadapan kita karena ada keteladanan yang mungkin bisa kita tiru. Boleh jadi ada satu hikmah yang bisa ditelusuri yang dengan penelusuran itu menemukan informasi baru untuk kita teladani.

Sumber : Hikmah Kematian untuk Kita yang Masih Hidup - Ustadz Adi Hidayat, YouTube.com, 12 Juni 2024, 14 Juni 2024, https://youtu.be/VPwie5ohJ9g?si=AU_msfjIcCAPrqen

Komentar